Merupakan suatu metode untuk meminimasi dampak yang dihasilkan suatu produk terhadap lingkungan.
A. PRODUCT LIFE CYCLE (PLC)
PLC merupakan suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk dalam perjalanan penjualannya dari masa ke masa.
1. Tahapan PLC :
Perkenalan: Suatu periode pertumbuhan penjualan yang lambat saat produk itu diperkenalkan ke pasar. Pada tahap ini tidak laba karena masih banyak biaya-biaya.
Pertumbuhan: suatu keadaan dimana mulai ada penerimaan dari pasar dan terjadi peningkatan laba yang mengesankan.
Kemapanan: Suatu periode penurunan pertumbuhan penjualan karena produk telah mencapai titik stabil.
Kemunduran: Periode saat penjualan menunjukkan penurunan dan laba menipis.2. PLC Menegaskan 4 Hal Sebagai Berikut:
- Produk memiliki umur yang terbatas
- Penjualan produk melewati tahapan yang berbeda, dengan tantangan yang berbeda-beda
- Laba naik turun pada tahan yang berbeda dalam PLC
- Produk membutuhkan strategi pemasaran ,keuangan,pembelian, dan personel yang berbeda dalam tiap tahapnya
B. LIFE CYCLE ASSESMENT (LCA)
Life-Cycle Assessment (LCA) adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi konsumsi energi dan bahan mentah, emisi yang dikeluarkan ke lingkungan, dan limbah lainnya yang berkaitan dengan siklus hidup suatu produk atau sistem.
1. Tahapan LCA
Defining Goal, Scope, and Boundary Definition. Langkah yang menentukan tujuan dibuatnya LCA dan mendeskripsikan hasil yang diharapkan dari LCA.
Life-Cycle Inventory (LCI) Analysis. Langkah ini termasuk pengumpulan data dan perhitungan untuk mengkuantifikasi input dan output dari sebuah sistem produk (sebuah set komplit yang meliputi kegiatan produksi, penggunaan, sampai pembuangan).
Life-cycle Impact Assesment. Langkah ini untuk memperkirakan respon suatu parameter lingkungan tertentu akibat adanya kegiatan tertentu.
C. PRODUCT DEVELOPMENT SYSTEM (PDS)
1. Bentuk Pengembangan Produk
Ada 3 macam bentuk pengembangan produk yang dapat dilakukan perusahaan menurut Prawiramidjaya (1994:94) yaitu:
a. Initial Development. Suatu usaha penggunaan barang sehingga mempunyai tingkat penggunaan yang lebih tinggi dari tingkat sebelumnya.
b. Improvement Development. Perubahan suatu barang pada wujud atau bentuk yang lebih disukai konsumen.
c. New Use Application. Penggunaan barang dengan cara meningkatkan guna barang tersebut. Penggunaan barang dalam bermacam-macam variasi adalah merupakan ciri dalam pengembangan produk.
2. Tahapan Pengembangan Produk
Tahap-tahap dalam pengembangan Produk menurut Swastha (1997 : 184-186) yaitu:
a. Tahap Penyaringan. Dalam tahap ini merupakan pemilihan sejumlah ide dari berbagai macam sumber. Adapun informasi atau ide berasal dari manager perusahaan, pesaing, para ahli termasuk konsultan, para penyalur, langganan, atau lembaga lain.
b. Tahap Analisa Bisnis. Pada tahap ini msing-masing ide dianalisa dari segi bisnis untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan ide tersebut dapat menghasilkan laba.
c. Tahap Pengembangan. Pada tahap ini, ide-ide yang telah dianalisa perlu dikembangkan sesuai kemampuan perusahaan.
d. Tahap Pengujian
Tahap pengujian meliputi:
1. Pengujian konsep produk
2. Pengujian terhadap yang diinginkan konsumen
3. Penelitian laboratorium
4. Test penggunaan
5. Operasi pabrik percontohan
6. Tahap Komersialisasi
3. Faktor yang Memengaruhi dalam Pengembangan Produk
1. Tidak stabilnya posisi persaingan
Dengan semakin banyaknya produk sejenis yang ditawarkan maka situasi persaingan semakin tajam, apalagi para pengusaha sejenis yang telah memperbaiki produk untuk lebih disesuaikan.
2. Banyaknya variasi penggunaan barang
Dengan makin banyaknya variasi penggunaan suatu produk maka hal ini akan mendorong perusahaan untuk mengembangkan hasil produksinya, sehingga produk tersebut akan mempunyai bermacam-macam kegunaan.
3. Pemanfaatan kapasitas produksi yang efektif
Faktor lain dalam pelaksanakan pengembangan produk adalah memanfaatkan kapasitas produksi,
selain faktor diatas terdapat pula faktor-faktor yang dapat menghambat dalam suatu pengembangan produk, yaitu:
a. Kekurangan gagasan produk baru yang penting di area tertentu
b. Pasar yang terbagi-bagi
c. Kendala sosial dan pemerintah
d. Mahalnya proses pengembangan produk baru
e. Kekurangan modal
f. Waktu pengembangan yang lebih singkat
g. Siklus produk yang lebih singkat (ketika suatu produk baru berhasil, pesaing dengan cepat menirunya)
•Inti dari materi DFE ini adalah menghasilkan sesuatu yang didasari dengan pertimbangan terhadap lingkungan. Oleh karena itu, saya mencoba membuat desain produk sederhana yang dapat digunakan untuk lebih dari satu kegunaan. Berikut desainnya:
Demikian pembahasan blog saya kali ini semoga dapat bermanfaat, dan mohon maaf apabila terdapat kesalahan atau kesamaan dalam pembahasan. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada link di bawah ini yang telah sagat membantu saya dalam penyelesaian blog kali ini.
Nama : Anisah Ridhayani Febri K.
Dosen : Abdul Malik Firdaus
Bahasan : Design For Environment
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar