Selasa, 07 November 2017

STRATEGI PENGURANGAN DAMPAK LINGKUNGAN


           Era saat ini merupakan era dimana teknologi berkembang sangat pesat. Hampir seluruhnya menggunakan teknologi-tekologi canggih, utamanya pada proses-proses industri. Penggunaan teknologi yang canggih itu tentunya memiliki dampak, diantaranya dampak negatif terhdap lingkungan yang berasal dari limbah yang dihasilkan dari hasil produksi. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya untuk mengatasi ataupun mencegah hasil dari sebuah aktivitas yang dapat berdampak pada lingkungan.salah satu upaya atau strategi pengurangan dampak lingkungan yang dapat diterakpan adalah sistem clean production.

A. LIMBAH



Limbah adalah bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Limbah adalah sisa produksi, baik dari alam maupun hasil dari kegiatan manusia.






1. Karakteristik Limbah

secara umum yaitu:
  • Berukuran mikro
  • Dinamis
  • Penyebarannya berdampak luas
  • Berdampak jangka panjang (antargenerasi)
secara khusus yaitu:


a. Karakteristik fisik dapat dilihat melalui karakteristik sebagai berikut: Zat padat/cair/gas, Bau, Suhu, Warna,  Kekeruhan

b. Karakteristik kimia dapat diperhatiakn melalui karakteristik sebagai berikut: Bahan organik, BOD (Biologycal Oxygen Demand), DO (Dessolved Oxygen), COD (Chemicial Oxygen Demand), pH (Puissance d'Hydrogen Scale), Logam berat.

c. Karakteristik biologi. Karakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air terutama air yang dikonsumsi sebagai air minum dan air bersih

2. Jenis-Jenis Limbah

Pengelompokan Limbah Berdasarkan Sumbernya
a. Limbah domestik (rumah tangga)
Limbah domestik adalah limbah yang berasal dari kegiatan pemukiman penduduk (rumah tangga) dan kegiatan usaha seperti pasar, restoran, dan gedung perkantoran.
b. Limbah industri
Limbah industri merupakan sisa atau buangan dari hasil proses industri.
c. Limbah pertanian
Limbah pertanian berasal dari daerah atau kegiatan pertanian maupun perkebunan.
d. Limbah pertambangan
Limbah pertambangan berasal dari kegiatan pertambangan. Jenis limbah yang dihasilkan terutama berupa material tambang, seperti logam dan batuan.
e. Limbah pariwisata
Kegiatan wisata menimbulkan limbah salah satu contohnya yang berasal dari sarana transportasi yang membuang limbahnya ke udara.
f. Limbah medis
Limbah yang bersal dari dunia kesehatan seperti, Obat-obatan dan beberapa zat kimia 

Pengelompokan Limbah Berdasarkan Jenis Senyawanya
a. Limbah organik
Limbah organik merupakan limbah yang berasal dari makhluk hidup (alami) dan sifatnya mudah membusuk/terurai.
b. Limabah anorganik
Limbah anorganik merupakan segala jenis limbah yang tidak dapat atau sulit terurai/busuk secara alami oleh mikroorganisme pengurai.
c. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah kelompok limbah yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan, membahayakan lingkungan, kesehatan dan kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
limbah B3 memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
- Mudah meledak (explosive)
- Pengoksidasi (oxidizing)
- Beracun (moderately toxic)
- Berbahaya (harmful)
- Korosif (corrosive)
- Bersifat mengiritasi (irritant)

Pengelompokan Limbah Berdasarkan Wujudnya
a. Limbah padat
Limbah padat atau bisa disebut sampah merupakan limbah yang terbanyak di lingkungan.t.
b. Limbah cair
Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan sifatnya, yaitu fisika dan sifat agregat, parameter logam, anorganik nonmetalik, organik agregat, dan mikroorganisme.
c. Limbah gas
Jenis limbah gas yang berada di udara terdiri dari bermacam-macam senyawa kimia. Misalnya, karbon monoksida (CO), karbon dioksida, nitrogen oksida, sulfur dioksida, asam klorida (HCl), amonia, metan, klorin.

Baku Mutu lingkungan dan Nilai Ambang Batas

Baku mutu lingkungan adalah ambang batas atau batas kadar maksimum suatu zat atau komponen yang diperbolehkan berada di lingkungan agar tidak menimbulkan dampak negatif. 
Nilai Ambang Batas merupakan batas-batas daya dukung, daya tenggang dan daya toleransi atau kemampuan lingkungan. Nilai ambang batas kebisingan adalah angka 85 dB yang dianggap aman untuk sebagian besar tenaga kerja 

B. PERINDUSTRIAN

Industri yaitu sebuah usaha atau aktivitas mengolah bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang mempunyai nilai tambah untuk mendapatkan sebuah keuntungan. Hasil dari industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga bisa dalam bentuk jasa.






1. Klasifikasi Proses Industri Beserta Contohnya

a. Industri primer yakni jenis industri yang menghasilkan barang tanpa adanya pengolahan lebih lanjut. Contohnya : pada anyaman, pengeringan ikan dan penggilingan padi.
b. Industri sekunder yakni jenis industri yang menghasilkan suatu barang-barang yang memerlukan pengolahan lebih lanjut. Contohnya : pada industri pemintalan benang dan elektronika.
c. Industri tersier yakni jenis industri yang bergerak dalam bidang jasa. Contohnya : pariwisata, bank, travel, dan perdagangan.

2. Macam-Macam LImbah Industri Beserta Contohnya

a. Limbah Industri padat merupakan hasil buangan dari industri yg berupa padatan, lumpur ataupun bubur yang dihasilkan dari kegiatan industri. 
contohnya: Plastik , kantong, Sisa Pakaian atau kain, sisa atau sampah elektronik, kertas, kabel, besi.
b. Limbah Industri cair merupakan limbah atau pencemaran yg di keluarkan oleh pabrik yg berbentuk cair. 
contohnya: Sisa pewarna pakaian cair, Pengawet cair, Kebocoran Minyak dilaut, Sisa bahan kimia. 
c. Limbah Industri gas merupakan limbah yang disebabkan oleh sumber alami maupun sebagai hasil aktivitas manusia yg berbentuk molekul-molekul gas.
Contohnya : Pembakaran Pabrik, Kebocoran Gas, Asap

C. PENANGANAN LIMBAH SESUAI JENISNYA

^Penanganan limbah padat melalui beberapa tahapan, yaitu :
  • Penampungan dalam bak sampah
  • Pengumpulan sampah
  • Pengangkutan
  • Pembuangan di TPA

^Penanganan limbah cair, meliputi beberapa cara :

1.Dillution (pengenceran), air limbah dibuang ke sungai, danau, rawa atau laut agar  mengalami pengenceran dan konsentrasi polutannya menjadi rendah atau hilang. 
2.Sumur resapan, yaitu sumur yang digunakan untuk tempat penampungan air limbah yang telah mengalami pengolahan  dari sistem lain.
3.Septic tank, merupakan metode terbaik untuk mengelola air limbah. Septic tank memiliki 4 bagian ruang untuk tahap-tahap pengolahan,  yaitu :
a.Ruang pembusukan, 
b.Ruang lumpur, 
c.Dosing chamber, 
d.Bidang resapan, 
4.Riol (parit), menampung semua air kotor dari rumah, perusahaan maupun lingkungan. Air kotor pada riol mengalami proses pengolahan sebagai berikut :
Penyaringan (screening), Pengendapan (sedimentation), Proses biologi (biologycal proccess), Saringan pasir (sand filter), Desinfeksi (desinfection), Dillution (pengenceran)

^Penanganan Limbah Gas, sebagai berikut:

Penanganan limbah gas dapat dilakukan dengan menggunakan filter. Berikut ini beberapa macam filter udara, meliputi :

1.Pengendapan siklon,adalah alat yang digunakan untuk mengendapkan debu atau abu yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu.
2.Filter basah, adalah alat yang digunakan untuk membersihkan udara kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian atas alat, sedangkan udara kotor dari bagian bawah alat. 
3.Pengendap sistem Gravitasi, adalah alat yang digunakan untuk membersihkan udara kotor yang ukuran partikelnya relatif cukup besar, sekitar 50 mikro atau lebih. 
4.Pengendap elektrostatik, adalah alat yang digunakan untuk membersihkan udara kotor dalam jumlah (volume) besar dan waktu yang singkat, sehingga udara yang keluar dari alat ini relatif bersih. 

D. CLEAN PRODUCTION

        Merupakan Strategi pengelolaan lingkungan secara preventif dan diterapkan secara terus-menerus pada proses produksi, serta daur hidup produk dan jasa untuk meningkatkan ekoefisiensi dengan tujuan mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan.

1. Strategi produksi bersih:
  • Upaya pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan – proses produksi akrab lingkungan
  • Minimalisasi limbah
  • Analisis daur hidup produk
  • Teknologi bersih
2. Pilihan penerapan teknik produksi bersih 
a. Perubahan bahan baku
  • mengurangi/ menghilangkan bhn baku yg mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) seperti logam berat dari zat warna pelarut.
  • menggunakan bahan baku kualitas baik dan murni untuk menghindari kontaminan dalam proses.
b. Tata cara operasi dan tata kelola yang baik 
  • mencegah kehilangan bhn baku, produk maupun energi dari pemborosan, dan tercecer 
  • penanganan material dengan baik
  • jadwal produksi yang baik dan koordinasi pengelolaan limbah 
  • pemisahan (segregasi) limbah menurut jenisnya
  • mengembangkan manajemen perawata, sehingga mengurangi kehilangan akibat kerusakan 
  • mengembangkan tata cara penanganan dan inventarisasi bahan baku,energi,produk,peralatan.
c. Penggunaan kembali
  • menggunakan kembali sisa air proses, air pendingin dan material lain di dalam pabrik
  •  mengambil kembali bahan buangan sebagai energi
  • menciptakan kegunaan limbah sebagai produk lain (byproduct) yang dapat dimanfaatkan oleh pihak luar 
d. Perubahan teknologi
  • mengubah tata letak, perpipaan untuk perbaikan aliran proses dan meningkatkan efisiensi 
  • memperbaiki kondisi proses, sehingga meningkatkan kualiats produk dan mengurangi jumlah limbah 
e. Perubahan produk 
  • mengubah formulasi produk untuk mengurangi dampak lingkungan pada waktu digunakan oleh konsumen
  • meracang produk sedemikian rupa sehingga mudah didaur ulang
  • mengurangi kemasan yang tidak perlu
3. Bagan Teknik Pelaksanaan Produksi Bersih




















Contoh permasalahan ( tugas tambahan) :

Mengidentifikasi limbah apa saja yang dihasilkan pada industri kertas dan apa rekomendasi cara penanganannya.

limbah yang dihasilkan:

  • sludge dari pengolahan limbah primer dan sekunder (padat)
  • serbuk kayu (padat)
  • gas sulfur (gas)
  • senyawa organik koloid seperti:hemiselulosa,glukosa,alkohol,lignin. (cair)
  • zat pengurai serat (cair)
  • zat kimia bekas pewarna kertas (cair)
cara penanganannya:
  • untuk limbah cair dapat dilakukan dengan cara pengenceran dan penyaringan cairan sebelum dibuang ke alam
  • untuk limbah gas dapat dilakukan dengan cara menggunakan berbagai alat filter
  • untuk limbah padat dapat dilakukan dengan cara memilah limbah yang masih bisa dimanfaatkan kemudian mengolah limbahn tersebut
Demikian pembahasan blog saya kali ini mengenai strategi pengurangan dampak lingkungan yang lebih menekankan pada sistem produksi bersih. semoga dapat bermanfaat dan mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan ataupun kesamaan bahasan. Tak lupa pula saya ucapkan Terimakasih yang sebesar-besarnya pada semua link dibawah yang telah sangat membantu saya dalam penyelesaian blog ini.



Nama     :Anisah Ridhayani Febri K.
Dosen    :Abdul Malik Firdaus
Bahasan:Strategi pengurangan dampak lingkungan


Referensi:



DESIGN FOR ENVIRONMENT (DFE)

DEFINISI DFE
Merupakan suatu metode untuk meminimasi dampak yang dihasilkan suatu produk terhadap lingkungan.

A. PRODUCT LIFE CYCLE (PLC)

         PLC merupakan suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk dalam perjalanan penjualannya dari masa ke masa.

1. Tahapan PLC : 

Perkenalan: Suatu periode pertumbuhan            penjualan yang lambat saat produk itu diperkenalkan ke pasar. Pada tahap ini tidak laba karena masih banyak biaya-biaya.
Pertumbuhan: suatu keadaan dimana mulai ada penerimaan dari pasar dan terjadi peningkatan laba yang mengesankan.
Kemapanan: Suatu periode penurunan pertumbuhan penjualan karena produk telah mencapai titik stabil.  
Kemunduran: Periode saat penjualan menunjukkan penurunan dan laba menipis.



2. PLC Menegaskan 4 Hal Sebagai Berikut:
  • Produk memiliki umur yang terbatas
  • Penjualan produk melewati tahapan yang berbeda, dengan tantangan yang berbeda-beda 
  • Laba naik turun pada tahan yang berbeda dalam PLC
  • Produk membutuhkan strategi pemasaran ,keuangan,pembelian, dan personel yang berbeda dalam tiap tahapnya
B. LIFE CYCLE ASSESMENT (LCA)

          Life-Cycle Assessment (LCA) adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi konsumsi energi dan bahan mentah, emisi yang dikeluarkan ke lingkungan, dan limbah lainnya yang berkaitan dengan siklus hidup suatu produk atau sistem.

1. Tahapan LCA



Defining Goal, Scope, and Boundary Definition. Langkah yang menentukan tujuan dibuatnya LCA dan mendeskripsikan hasil yang diharapkan dari LCA.
Life-Cycle Inventory (LCI) Analysis. Langkah ini termasuk pengumpulan data dan perhitungan untuk mengkuantifikasi input dan output dari sebuah sistem produk (sebuah set komplit yang meliputi kegiatan produksi, penggunaan, sampai pembuangan).
Life-cycle Impact Assesment. Langkah ini untuk memperkirakan respon suatu parameter lingkungan tertentu akibat adanya kegiatan tertentu.


C. PRODUCT DEVELOPMENT SYSTEM (PDS)

1. Bentuk Pengembangan Produk

Ada 3 macam bentuk pengembangan produk yang dapat dilakukan perusahaan menurut Prawiramidjaya (1994:94) yaitu:

a. Initial Development. Suatu usaha penggunaan barang sehingga mempunyai tingkat penggunaan yang lebih tinggi dari tingkat sebelumnya.
b. Improvement Development. Perubahan suatu barang pada wujud atau bentuk yang lebih disukai konsumen.
c. New Use Application. Penggunaan barang dengan cara meningkatkan guna barang tersebut. Penggunaan barang dalam bermacam-macam variasi adalah merupakan ciri dalam pengembangan produk.

2. Tahapan Pengembangan Produk

Tahap-tahap dalam pengembangan Produk menurut Swastha (1997 : 184-186) yaitu:
a. Tahap Penyaringan. Dalam tahap ini merupakan pemilihan sejumlah ide dari berbagai macam sumber. Adapun informasi atau ide berasal dari manager perusahaan, pesaing, para ahli termasuk konsultan, para penyalur, langganan, atau lembaga lain.
b. Tahap Analisa Bisnis. Pada tahap ini msing-masing ide dianalisa dari segi bisnis untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan ide tersebut dapat menghasilkan laba.
c. Tahap Pengembangan. Pada tahap ini, ide-ide yang telah dianalisa perlu dikembangkan sesuai kemampuan perusahaan.
d. Tahap Pengujian
Tahap pengujian meliputi:
1. Pengujian konsep produk
2. Pengujian terhadap yang diinginkan konsumen
3. Penelitian laboratorium
4. Test penggunaan
5. Operasi pabrik percontohan
6. Tahap Komersialisasi

3. Faktor yang Memengaruhi dalam Pengembangan Produk

1. Tidak stabilnya posisi persaingan
Dengan semakin banyaknya produk sejenis yang ditawarkan maka situasi persaingan semakin tajam, apalagi para pengusaha sejenis yang telah memperbaiki produk untuk lebih disesuaikan.
2. Banyaknya variasi penggunaan barang
Dengan makin banyaknya variasi penggunaan suatu produk maka hal ini akan mendorong perusahaan untuk mengembangkan hasil produksinya, sehingga produk tersebut akan mempunyai bermacam-macam kegunaan.
3. Pemanfaatan kapasitas produksi yang efektif
Faktor lain dalam pelaksanakan pengembangan produk adalah memanfaatkan kapasitas produksi,

selain faktor diatas terdapat pula faktor-faktor yang dapat menghambat dalam suatu pengembangan produk, yaitu:
a. Kekurangan gagasan produk baru yang penting di area tertentu
b. Pasar yang terbagi-bagi
c. Kendala sosial dan pemerintah
d. Mahalnya proses pengembangan produk baru
e. Kekurangan modal
f. Waktu pengembangan yang lebih singkat
g. Siklus produk yang lebih singkat (ketika suatu produk baru berhasil, pesaing dengan cepat menirunya)

•Inti dari materi DFE ini adalah menghasilkan sesuatu yang didasari dengan pertimbangan terhadap lingkungan. Oleh karena itu, saya mencoba membuat desain produk sederhana yang dapat digunakan untuk lebih dari satu kegunaan. Berikut desainnya:




        Demikian pembahasan blog saya kali ini semoga dapat bermanfaat, dan mohon maaf apabila terdapat kesalahan atau kesamaan dalam pembahasan. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada link di bawah ini yang telah sagat membantu saya dalam penyelesaian blog kali ini.



Nama     : Anisah Ridhayani Febri K.
Dosen    : Abdul Malik Firdaus
Bahasan : Design For Environment

Referensi:



Sabtu, 04 November 2017

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)




DEFINISI AMDAL
           Merupakan suatu proses untuk memperkirakan dampak lingkungan atau rencana kegiatan proyek yang bertujuan memastikan adanya masalah dampak lingkungan yang dianalisis pada tahap perencanaan dan perancangan proyek sebagai pertimbangan bagi pembuatan keputusan. Analisis AMDAL meliputi berbagai macam faktor seperti faktor fisik, kimia, sosial ekonomi, biologi dan sosial budaya yang dilakukan secara menyeluruh.

Amdal Terbagi Menjadi 4 Dokumen, yaitu:

1. KA-ANDAL, dokumen pertama sebagai pedoman penyusunan
2. ANDAL, dokumen kedua yang mengkaji secara mendalam dampak yang ditimbulkan
3. RKL, dokumen ketiga berisi rekomendasi ANDAL terhadap upaya pengelolaan lingkungan
4. RPL, dokumen keempat berisi rekomendasi ANDAL terhadap upaya pemantauan lingkungan

TUJUAN AMDAL
          AMDAL bertujuan untuk mengidentifikasi, memperkirakan, dan mengevaluasi efek yang akan ditimbulkan dari suatu proyek terhadap lingkungan, dari situ pula, AMDAL dapat dijadikan acuan dalam kerangka penyusunan rencana atau langkah-langkah mencegah dan menanggulangi dampak yang ditimbulkan.

MANFAAT AMDAL

1. Manfaat AMDAL bagi Pemerintah

  • Mencegah dari pencemaran dan kerusakan lingkungan. 
  • Menghindarkan konflik dengan masyarakat. 
  • Menjaga agar pembangunan sesuai terhadap prinsip pembangunan berkelanjutan.
  • Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup. 
  • Menyediakan informasi perencanaan pembangunan suatu wilayah.

2. Manfaat AMDAL bagi Pemrakarsa

  • Menjamin adanya keberlangsungan usaha. 
  • Menjadi referensi untuk peminjaman kredit. 
  • Syarat diterbitkannya surat perizinan yang diperlukan
  • Pedoman dalam pelaksanaan RKL dan RPL
  • Masukan bagi penyempurnaan desain teknis rencana kegiatan oleh perusahaan
  • Interaksi saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar untuk bukti ketaatan hukum. 

3. Manfaat AMDAL bagi Masyarakat

  • Mengetahui sejak dari awal dampak dari suatu kegiatan. 
  • Memanfaatkan peluang sehubungan dengan hal itu seperti kesempatan kerja.
  • Turut serta Melaksanakan dan menjalankan kontrol lingkungan. 
  • Terlibat pada proses pengambilan keputusan.
PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG AMDAL

1. UU RI Nomor 32 Tahun 2009 [Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup]
2. KePres Nomor 10 Tahun 2000 [Badan pengendalian dampak lingkungan]
3. Peraturan Mentri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2008 [Tata kerja penilaian komisi AMDAL]
4. Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 8 Tahun 2000 [Keterlibatan masyarakat & ketransparanan dalam proses AMDAL]
5. PP Nomor 27 Tahun 1999 [Analisis dampak lingkungan]

LINGKUP STUDI AMDAL

1. Usaha/Kegiatan Tunggal, kewenangan pembinaannya di bawah satu instansi yang membidangi
2. Usaha/Kegiatan Terpadu, melibatkan lebih dari satu instansi yang membidangi
3. Usaha/Kegiatan Kawasan, kegiatan dalam satu kesatuan kawasan pengembangan kawasan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah/kawasan.

BAGAN PROSES PENYUSUNAN DAN PENILAIAN AMDAL SERTA PENERBITAN SKL DAN IZIN LINGKUNGAN 


Nama     :Anisah Ridhayani Febri K.
Dosen    :Abdul Malik Firdaus
Bahasan :Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


Referensi :







Jumat, 03 November 2017

ENVIRONMENTAL MANAGEMENT SYSTEM (EMS)

ISO 

   Merupakan badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil badan stadardisasi nasional setiap negaraLembaga ISO didirikan pada 23 Februari 1947. ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia. ISO awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkanstandardisasi internasional untuk apa saja. Meskipun ISO adalah organisasi nonpemerintah, kemampuannya menetapkan standar lebih berpengaruh.



Penerapan ISO di suatu instansi/organisasi berguna untuk:

1.Meningkatkan citra perusahaan
2.Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan
3.Meningkatkan penataan peraturan perundang-undangan dalam hal pengelolaan lingkungan
4.Mengurangi resiko usaha
5.Meningkatkan daya saing
6.Mendapat kepercayaan dari konsumen/mitra kerja

Bahasan kali ini terkhusus pada ISO seri 9000,9001,14000,14001 yaitu sebagai berikut:

ISO 9000 

        Merupakan suatu standar yang memegang peranan penting dalam bidang sistem mutu, khususnya yang membahas pengendalian langkah-langkah produksi atau pelayanan dalam lingkup produk atau jasa.

Tujuan utama dari ISO 9000 menurut M.N. Nasution (2001:219) adalah sebagai berikut:
  1. Organisasi dapat mencapai dan mempertahankan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, sehingga secara berkesinambungan dapat memenuhi kebutuhan para pembeli. 
  2. Organisasi dapat memberikan keyakinan kepada pihak manajemennya sendiri bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah dicapai dan dapat dipertahankan.
  3. Organisasi dapat memberikan keyakinan kepada pihak pembeli bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah atau akan dicapai dalam produk atau jasa yang dijual.
ISO 9001

ISO 9001 adalah standar internasional yang diakui untuk sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM). 

Manfaat dari ISO 9001:
1.Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan 
2.Jaminan Kualitas Produk dan Proses 
3.Meningkatkan Produktivitas perusahaan
4.Meningkatkan motivasi, moral & kinerja karyawan 
5.Sebagai alat analisa kompetitor perusahaan 
6.Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pemasok 
7.Meningkatkan efisiensi harga & keamanan produk 
8.Meningkatkan komunikasi internal
9.Meningkatkan image positif perusahaan 
10.Media untuk Pelatihan dan Pendidikan

Ada beberapa tahapan yang harus dipenuhi untuk bisa mendapatkan sertifikat ISO 9001:

1. Tahapan implementasi
Pada tahapan ini perusahaan diminta untuk menerapkan semua persyaratan yang diminta oleh standar ISO 9001, bukan hanya persyaratan dokumen saja, melainkan juga sistem secara keseluruhan misalkan pengaturan penempatan barang di gudang, tata letak area produksi, sarana dan prasarana, lingkungan kerja, dan sebagainya. ISO 9001 mewajibkan minimal 3 bulan waktu pelaksanaan implementasi ISO 9001 di perusahaan nya.

2. Internal Audit
Internal audit ISO 9001 adalah kegiatan yang bertujuan untuk memeriksa kesesuaian implementasi ISO 9001 di suatu perusahaan terhadap persyaratn yang diminta oleh Standar ISO 9001. Kegiatan internal audit dilakukan minimal 1 kali sebelum proses sertfikasi.

3. Tinjauan Manajemen (Management Review)
Management review adalah rapat formal yang dilakukan pihak pimpinan perusahaan dengan tim ISO perusahaan tersebut. Agenda yang dibahas dalam rapat tersebut adalah seputar efektifitas penerapan ISO yang sudah diterapkan di perusahaan tersebut termasuk menindak lanjuti hasil audit internal. Management review dilakukan minimal 1 kali setelah dilaksanakannya internal audit.

4. Audit oleh Badan Sertifikasi
Proses terakhir sebelum sertifikat dikeluarkan adalah proses audit yang dilakukan oleh badan sertifikasi. Ini adalah tahapan yang akan menentukan apakah perusahaan anda layak mendapatkan sertifikat ISO 9001 atau tidak. Jika pada proses ini tidak ditemukan ketidaksesuaian yang fatal, maka perusahaan anda berhak mendapatkannya.

ISO 14000

       kumpulan standar-standar terkait pengelolaan lingkungan yang disusun untuk membantu organisasi untuk meminimalisir dampak negatif kegiatan-kegiatan (proses dll) mereka terhadap lingkungan, mematuhi peraturan perundangan-undangan dan persyaratan-persyaratan berorientasi lingkungan yang berlaku; dan memperbaiki hal-hal di atas secara berkelanjutan

Manfaat Penerapan ISO 14000 bagi suatu instansi/perusahaan:

1. Membuat image positif bagi perusahaan
2. Meningkatkan kesadaran lingkungan
3. Terbentuknya Sistem managemen yang efektif
4. Mengefisienkan biaya produksi dan tenaga

Persyaratan-Persyaratan dalam ISO 14000 :

1. Mengembangkan persyaratan komitmen organisasi terhadap lingkungan
2. Mengidentifikasi aspek dampak lingkungan
3. Mengidentifikasi aspek terhadap hukum
4. Tujuan lingkungan ditetapkan untuk tindakan organisasi dan rencana untuk mencapai tujuan dan sasaran
5. Menetapkan peran dan tanggung jawab dalam organisasi
6. Memastikan karyawan mendapat pelatihan dan memiliki kesadaran terhadap lngkungan
7. Mengembangkan komunikasi internal dan eksternal pada isu-isu pengelolaan lingkungan
8. Menyimpan informasi tentang EMS dan dokumen terkait
9. Memastikan managemen yang efektif dari prosedur dan dokumen lainnya
10. Mengidentifikasi dan mengontrol kegiatan operasional dan kegiatan sejalan dengan tujuan kebijakan
11. Mengembangkan prosedur untuk mencegah dan menanggapi keadaan darurat yang potensial
12. Monitoring dan pengukuran performa termasuk evaluasi kepatuhan periodik
13. Mengevaluasi kepatuhan dengan persyaratan hukum dan lainnya 
14. Mengidentifikasi,mencegah, dan memperbaiki masalah
15. Menyimpan catatan memadai mengenai kinerja EMS
16. Memverifikasi bahwa EMS efektif mencapai tujuan dan sasaran
17. Peninjauan terhadap EMS

ISO 14001

          Merupakan Sebuah spesifikasi internasional untuk Sistem Managemen Ligkungan (SML) yang menjadi bukti kelayakan suatu organisasi/institusi dalam menunjukkan tanggung jawabnya terhadap lingkungan.


Beberapa manfaat penerapan ISO 14001 adalah:
  • menurunkan potensi dampak terhadap lingkungan
  • meningkatkan kinerja lingkungan
  • memperbaiki tingkat pemenuhan (compliance) peraturan
  • menurunkan resiko pertanggungjawaban lingkungan
  • sebagai alat promosi untuk menaikkan citra perusahaan
Elemen ISO 14001
ISO 14001 dikembangkan dari konsep Total Quality Management (TQM) yang berprinsip pada aktivitas PDCA (Plan – Do – Check – Action), sehingga elemen-elemen utama EMS akan mengikuti prinsip PDCA ini, yang dikembangkan menjadi enam prinsip dasar EMS, yaitu:
1. Kebijakan Lingkungan
Kebijakan lingkungan harus terdokumentasi dan dikomunikasikan kepada seluruh karyawan dan tersedia bagi masyarakat, dan mencakup komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan, pencegahan pencemaran, dan patuh pada peraturan serta menjadi kerangka kerja bagi penetapan tujuan dan sasaran.
2. Perencanaan
Mencakup indentifkasi aspek lingkungan dari kegiatan organisasi, identifikasi dan akses terhadap persyaratan peraturan, adanya tujuan dan sasaran yang terdokumentasi dan konsisten dengan kebijakan, dan adanya program untuk mencapai tujuan dan sasaran yang direncanakan (termasuk siapa yang bertanggung jawab dan kerangka waktu)
3. Implementasi dan Operasi
Mencakup definisi, dokumentasi, dan komunikasi peran dan tanggung jawab, pelatihan yang memadai, terjaminnya komunikasi internal dan eksternal, dokumentasi tertulis sistem manajemen lingkungan dan prosedur pengendalian dokumen yang baik, prosedur pengendalian operasi yang terdokumentasi, dan prosedur tindakan darurat yang terdokumentasi.
4. Pemeriksaan dan Tindakan Perbaikan
Mencakup prosedur yang secara teratur memantau dan mengukur karakteristik kunci dari kegiatan dan operasi, prosedur untuk menangani situasi ketidaksesuaian, prosedur pemeliharaan catatan spesifik dan prosedur audit kenerja sistem manajemen lingkungan
5. Tinjauan Ulang Manajemen
Mengkaji secara periodik sistem manajemen lingkungan keseluruhan untuk memastikan kesesuaian, kecukupan, efektifitas sistem manajemen lingkungan terhadap perubahan yang terjadi.
sekian pembahasan blog saya kali ini mengenai Environmental Managemen System yang terkhusus pada ISO seri 9000,9001,14000,14001, semoga dapat bermanfaat. Disamping itu, saya ucapkan terimakasih pada pemilik blog dari link dibawah ini yang benar-benar sangat membantu saya dalam penyelesaian blog ini meskipun sangat jauh dari kata sempurna.



Nama      :Anisah Ridhayani Febri K.
Dosen     :Abdul Malik Firdaus
Bahasan :Environmental Managemen System (EMS)


Referensi:










Kamis, 02 November 2017

GREEN SCIENCE AND TECHNOLOGIES


A. DEFINISI GREEN SCIENCE AND TECHNOLOGIES

Green Science adalah pendekatan secara ilmiah yang berorientasi pada pemelihaaraan kualitas lingkungan, pengurangan hal-hal yang berdampak negatif pada lingkungan, minimisasi sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (minyak bumi dan gas alam) secara optimal dan berkelanjutan.

Green Technology yang juga dikenal dengan Environmental Technology dan Clean Technology adalah integrasi antara teknologi modern dan ilmu lingkungan yang diaplikasikan untuk melestariakan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan di masa depan tanpa merubah lingkungan dan sumber daya alam.

Penggolongan Greentech dalam Berbagai Tipe Disesuaikan dengan Penerapannya Antara Lain :
1. Energi
Contoh penerapan di Indonesia: penggunaan tenaga air sebagai sumber energi listrik, pemanfaatan biogas sebagai penggerak generator gas untuk pembangkit listrik.
2. Bangunan
Contoh penerapan di Indonesia: meminimalkan penggunaan lampu dengan pemanfaatan cahaya alami, menyediakan ruang terbuka hijau untuk tiap bangunan.
3. Chemistry
Contoh penerapan  di Indonesia: vitamin C (asam askorbat) untuk proses pembuatan polimer, pemakaian enzim untuk pembuatan bahan dasar kosmetik.

Asas- asas green chemistry:

  1. menghindari produksi sampah dan peningkatan polusi
  2. desain produk dan bahan kimia yang aman dan dapat terurai
  3. desain sintesis kimia yang aman
  4. penggunaan renewable resources
  5. penggunaan katalis
  6. menghinadari bahan kimia yang sifatnya derivatif
  7. penggunaan pelarut dan reaksi yang aman
  8. efisiensi energi
  9. peminimalan potensi kecelakaan kerja


B. TUJUAN UTAMA GREEN SCIENCE AND TECHNOLOGIES

C. 12 PRINSIP GREEN SCIENCE AND TECHNOLOGIES
  1. Keberadaan manusia di planet ini akan terganggu secara serius akibat mengabaikan keseimbagan ekosistem 
  2. Ada dua faktor yang memngaruhi degradasi daya dukung bumi dan perlu penanganan yaitu jumlah penduduk dan jumlah permintaan setiap individu
  3. Teknologi dirancang dengan tujuan tidak berdampak pada lingkungan dan keberlanjutan secara maksimum karena akan digunakan dalam upaya pemenuhan kebutuhan manusia.
  4. Penting untuk mengenali pentingnya atmosfer sebagai satu dari lima lapisan dasar bumi
  5. Kunci keberlanjutan adalah pengembangan sumber energi yang memiliki sedikit atau tidak ada dampak lingkungan
  6. Pemeliharaan iklim yang kondusif untuk kehidupan di bumi
  7. Pemeliharaan kapasitas bumi untuk produktivitas biologis dan makanan dengan mempertimbangkan interaksi antar kelima lapisan dasar bumi
  8. Pengurangan permintaan material secara drastis dan material harus berasal dari sumber daya yang berkelanjutan
  9. Mengawasi produksi racun, dan zat-zat berbahaya serta meminimasi pembuangan zat berbahaya langsung ke lingkungan
  10. Kesejahteraan manusia diukur dari segi kualitas lingkungan hidup dan segala hal yang dilakukan harus mempertimbangkan keberlanjutan ekosistem.
  11. Mengakui dan mempertanggungjawabkan setiap resiko yang diambil
  12. Tujuan dibui adalah mencapai keberlanjutan dengan konsep siswa dan masyarakat harus dididik
Demikianlah pembahasan kali ini mengenai green science and technologies, semoga dapat bermanfaat untuk kita semua. Tak lupa pula ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya pada pemilik link dibawah yang telah sangat membatu saya dalam pembuatan blog ini.


Nama      : Anisah Ridhayani Febri K.
Dosen     : Abdul Malik Firdaus
Bahasan  : Green Science and Technologies

Referensi : 

 link : muhammadshidqi.blogspot.co.id/2100/2014/04/green-technology.html?m=1







STRATEGI PENGURANGAN DAMPAK LINGKUNGAN

           Era saat ini merupakan era dimana teknologi berkembang sangat pesat. Hampir seluruhnya menggunakan teknologi-tekologi canggih...